"Bahaya Melalaikan Shalat dan Mengikuti Hawa Nafsu: Jalan Menuju Kebinasaan" "Maka datanglah setelah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan menuruti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan (masuk) neraka."
"Bahaya Melalaikan Shalat dan Mengikuti Hawa Nafsu: Jalan Menuju Kebinasaan"
— QS. Maryam: 59
Sejarah mencatat bahwa setelah wafatnya para nabi dan orang-orang saleh, datang generasi yang tidak lagi memegang teguh agama. Salah satu bentuk kemerosotan terbesar mereka adalah menyia-nyiakan shalat dan menuruti hawa nafsu. Padahal, shalat adalah tiang agama. Ketika ia roboh, maka runtuh pula bangunan iman seseorang.
Ayat ini merupakan peringatan keras dari Allah ﷻ. Bukan hanya untuk mereka di masa lalu, tapi juga untuk kita hari ini—yang hidup di era modern, penuh dengan godaan dan distraksi. Banyak dari kita yang mungkin tidak meninggalkan Islam secara lisan, namun telah meninggalkannya secara perlahan dari perbuatan.
“Menyia-nyiakan Shalat”
Menyia-nyiakan shalat bukan hanya tidak shalat sama sekali. Menunda shalat tanpa alasan syar’i, shalat tanpa khusyuk, atau menjadikannya sebagai beban juga termasuk dalam kategori menyia-nyiakan.
Contoh di zaman kita:
* Menunda shalat karena sibuk dengan pekerjaan.
* Shalat sambil tergesa karena ingin melanjutkan main game..
Ketika Nafsu Menjadi Tuan
Ayat ini menyandingkan dua keburukan besar: meninggalkan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Keduanya saling terkait. Saat seseorang mulai menyepelekan shalat, ia akan mudah jatuh pada keinginan-keinginan duniawi yang menyesatkan.
Mengikuti hawa nafsu berarti:
* Memilih kesenangan daripada ketaatan.
* Menghalalkan yang haram demi kepuasan sesaat.
* Meninggalkan aturan Allah demi kenyamanan pribadi.
Di sinilah manusia mulai menjadikan nafsu sebagai “tuhan kecil” dalam hidupnya. Sebagaimana firman Allah:
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?"
— QS. Al-Jatsiyah: 23
Balasan: Neraka Wail
Allah menegaskan dalam ayat tersebut:
"Mereka kelak akan menemui ghayya."
(Ghayya adalah satu nama dari jurang neraka, tempat siksaan yang paling pedih.)
Solusi: Kembali ke Shalat dan Taubat
Jangan menunggu hidayah datang, karena hidayah perlu dijemput dengan usaha. Mulailah dengan satu langkah sederhana: jaga shalat lima waktu.
Tidak perlu sempurna di awal. Tapi jangan pernah menyerah untuk belajar dan memperbaiki.
“Perbaiki shalatmu, niscaya hidupmu akan ikut tertata.”
Allah Maha Pengampun. Bahkan jika selama ini kita telah jauh, pintu taubat tetap terbuka hingga napas terakhir. Seorang pencuri, pembunuh, atau pezina bisa masuk surga jika ia taubat sungguh-sungguh dan memperbaiki shalatnya. Tapi orang yang meninggalkan shalat dengan sadar dan sengaja, walau tidak berbuat dosa lain, bisa terancam masuk neraka.
Penutup: Shalat Itu Pelindung Jiwa
Di tengah dunia yang semakin gelap dan penuh tipu daya, shalat adalah pelita jiwa. Ia bukan hanya ritual, tapi penghubung antara hati manusia dengan Allah. Shalat adalah penenang bagi hati yang gelisah, dan pagar yang menjaga dari kerusakan moral.
Jika hidup terasa berat, bisa jadi karena kita meninggalkan shalat.
Jika hati gelisah, mungkin karena kita lebih patuh pada nafsu daripada Tuhan.
Kembalilah… sebelum terlambat.
Live Mekah Baitul Ma'mur
An Obligation That Becomes Foreign in Society Baitul Ma'mur
Kenapa Harus Haji dan Umrah? Baitul Ma'mur
Sambutan KBIHU BAITUL MA'MUR Baitul Ma'mur
Sukses di Dunia atau Akhirat? Baitul Ma'mur
Profil KBIHU Baitul Ma'mur Baitul Ma'mur
?? Baitul Ma'mur
Visi Misi KBIHU Baitul Ma'mur Baitul Ma'mur
Kewajiban yang Menjadi Asing di Tengah Masyarakat Baitul Ma'mur
Kegiatan Pembukaan Manasik Baitul Ma'mur
Bahan Ajar Manasik Baitul Ma'mur
BERIBADAH HAJI KARENA ALLAH Baitul Ma'mur
Dua Tangan Yang Menengadah di Malam Hari Kepada Allah SWT Tidak Akan Kembali Dengan Tangan Kosong Baitul Ma'mur
??? Baitul Ma'mur
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR