“Ketika Hidup Terasa Berat, Coba Lihat Cermin”

Kadang kita suka heran ya, kenapa hidup makin ke sini malah makin berat? Rezeki seret, hati sempit, masalah datang bertubi-tubi. Padahal, kalau diingat-ingat, dulu rasanya semua berjalan lancar. Tapi sekarang... kok kayaknya Tuhan marah?

Lalu kita mulai ngomel dalam hati:

“Kenapa sih hidup aku gini banget?”

“Udah doa, udah usaha, tapi tetap aja susah.”

Tapi coba deh, sebelum nyalahin Tuhan, lihat cermin sebentar.

Kapan terakhir kali kita shalat tepat waktu?

Kapan terakhir kali kita benar-benar ngobrol sama Allah tanpa buru-buru?

Kapan terakhir kali kita merasa malu karena dosa yang sama kita ulang-ulang terus?

Kita sering lupa: dosa itu punya jejak. Kadang bukan langsung dibalas di hari yang sama, tapi disimpan—menunggu waktu pas untuk jadi pelajaran. Dan bisa jadi, kesulitan hidup yang kita hadapi sekarang bukan bentuk kebencian Tuhan, tapi teguran lembut agar kita sadar.

Allah berfirman:

"Dan Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu, dan tidak (pula) membencimu."

(QS. Adh-Dhuha: 3)

Lihat? Dalam keadaan sesulit apa pun, Allah nggak pernah ninggalin kita. Bahkan ketika kita jauh, Dia masih ngasih napas, rezeki, dan kesempatan buat kembali.

Lucunya, kita sering berdoa minta surga—padahal shalat aja kadang ditunda, maksiat jalan terus, dan istighfar cuma diucap waktu galau. Kita minta surga, tapi hidup kita belum mencerminkan orang yang siap tinggal di sana.

Jadi, kalau sekarang hidup lagi berat... mungkin bukan karena Allah benci.

Mungkin karena Allah sayang.

Dia cuma pengen kita berhenti sebentar, lihat arah hidup, dan bilang,

“Ya Allah, aku capek jauh. Aku mau kembali ke jalan yang benar.”